Lalapan atau Sayuran Dimasak? |
Lentera Langit — Sayuran mentah (lalapan) nilai gizinya lebih baik daripada sayuran matang, tetapi lebih berisiko tertular bakteri penyakit. Ikuti berbagai kiat agar tetap memperoleh gizi secara optimal.
Mengonsumsi sayuran merupakan suatu hal yang harus dilakukan bila kita ingin hidup sehat. Kondisi tubuh yang bugar dan awet muda dapat dicapai dengan mengonsumsi sayuran secara teratur dalam porsi yang cukup. Pasalnya, sayuran merupakan pabrik vitamin, mineral, antioksidan, dan serat pangan. Semuanya itu sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Vitamin yang banyak terdapat pada sayuran adalah vitamin C dan B komplek. Beberapa sayuran juga merupakan sumber bagi vitamin A, D, dan E. Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin C, dan vitamin E merupakan antioksidan alami, yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kanker. Mineral yang banyak terdapat pada sayuran adalah zat besi, seng, mangan, kalsium, dan fosfor.
Dibandingkan dengan sumber serat yang lain, sayuran merupakan sumber yang paling baik dan utama. Kandungan serat pada sayuran sangat bermanfaat dalam pencegahan berbagai penyakit. Sayuran menjadi penangkal kanker usus besar, aterosklerosis dan penyakit jantung, kencing manis (diabetes melitus), penyakit batu empedu, dan lain-lain.
Jenis sayuran
Mengonsumsi sayuran merupakan suatu hal yang harus dilakukan bila kita ingin hidup sehat. Kondisi tubuh yang bugar dan awet muda dapat dicapai dengan mengonsumsi sayuran secara teratur dalam porsi yang cukup. Pasalnya, sayuran merupakan pabrik vitamin, mineral, antioksidan, dan serat pangan. Semuanya itu sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Vitamin yang banyak terdapat pada sayuran adalah vitamin C dan B komplek. Beberapa sayuran juga merupakan sumber bagi vitamin A, D, dan E. Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin C, dan vitamin E merupakan antioksidan alami, yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kanker. Mineral yang banyak terdapat pada sayuran adalah zat besi, seng, mangan, kalsium, dan fosfor.
Dibandingkan dengan sumber serat yang lain, sayuran merupakan sumber yang paling baik dan utama. Kandungan serat pada sayuran sangat bermanfaat dalam pencegahan berbagai penyakit. Sayuran menjadi penangkal kanker usus besar, aterosklerosis dan penyakit jantung, kencing manis (diabetes melitus), penyakit batu empedu, dan lain-lain.
Jenis sayuran
Berdasarkan bagian yang dipanen, sayuran dikelompokkan menjadi lima: (1) sayuran umbi (wortel, bit, lobak, kentang, bawang); (2) sayuran buah (cabai, tomat, mentimun, terung, labu siam, pare); (3) sayuran polong (buncis, kacang panjang, kecipir); (4) sayuran daun (bayam, kangkung, daun singkong, sawi); dan (5) sayuran bunga (kembang kol).
Mengingat vitamin merupakan komponen gizi yang sangat mudah rusak, maka kata kunci utama yang harus diperhatikan dalam memilih sayuran adalah tingkat kesegarannya. Kesegaran sayuran merupakan parameter terpenting yang akan menentukan kualitas hidangan, citarasa, daya awet, dan perolehan nilai gizinya. Teknik memilih sayuran yang segar, dibedakan atas kelompok sayuran.
Tujuan memasak
Mengingat vitamin merupakan komponen gizi yang sangat mudah rusak, maka kata kunci utama yang harus diperhatikan dalam memilih sayuran adalah tingkat kesegarannya. Kesegaran sayuran merupakan parameter terpenting yang akan menentukan kualitas hidangan, citarasa, daya awet, dan perolehan nilai gizinya. Teknik memilih sayuran yang segar, dibedakan atas kelompok sayuran.
Tujuan memasak
Tujuan pemasakan sayuran adalah: (1) menguraikan pektin yang terkandung pada dinding sel agar teksturnya menjadi lunak, (2) membunuh kuman penyakit, (3) agar senyawa beracun alami tidak aktif, (3) menguraikan residu pestisida agar tidak berbahaya bagi tubuh, (4) mengubah senyawa komplek menjadi lebih sederhana sehingga mudah untuk dicerna dan diserap tubuh.
Dibandingkan dengan bahan segarnya, proses pemasakan dapat menurunkan kandungan gizinya. Oleh karena itu, proses memasak harus dapat mengombinasikan dua kepentingan. Pertama, kepentingan pemenuhan selera, dan kedua kepentingan kebutuhan gizi. Dengan demikian, memasak harus dianggap sebagai suatu pekerjaan seni supaya bahan yang dimasak tidak hancur dan hilang khasiatnya bagi tubuh.
Lalapan
Dibandingkan dengan bahan segarnya, proses pemasakan dapat menurunkan kandungan gizinya. Oleh karena itu, proses memasak harus dapat mengombinasikan dua kepentingan. Pertama, kepentingan pemenuhan selera, dan kedua kepentingan kebutuhan gizi. Dengan demikian, memasak harus dianggap sebagai suatu pekerjaan seni supaya bahan yang dimasak tidak hancur dan hilang khasiatnya bagi tubuh.
Lalapan
Makan lalapan dengan sambal terasi beserta nasi beraroma daun pandan yang masih hangat mengebul merupakan kenikmatan luar biasa bagi penggemar masakan Sunda. Budaya makan lalapan sangat baik untuk dikembangkan karena mudah penyajiannya dan banyak manfaatnya.
Secara garis besar, lalapan dibedakan atas lalapan mentah dan lalapan matang. Jenis sayuran yang umum dipakai sebagai lalapan mentah adalah daun kemangi, daun poh-pohan, daun jambu mete, kenikir, terong bulat, kacang panjang, tomat, mentimun dan kol.
Untuk lalapan matang, umumnya menggunakan bahan wortel, labu siam, kacang panjang, buncis, kecipir, daun singkong, bayam, kangkung, paria (pare), dan kol. Ditinjau dari perolehan gizinya, lalapan mentah mengandung unsur gizi lebih banyak dibandingkan dengan lalapan matang. Namun, ditinjau dari segi keamanannya, lalapan mentah lebih berisiko dibandingkan dengan lalapan matang.
Faktor-faktor yang perlu dicurigai dalam mengonsumsi lalapan mentah adalah:
Secara garis besar, lalapan dibedakan atas lalapan mentah dan lalapan matang. Jenis sayuran yang umum dipakai sebagai lalapan mentah adalah daun kemangi, daun poh-pohan, daun jambu mete, kenikir, terong bulat, kacang panjang, tomat, mentimun dan kol.
Untuk lalapan matang, umumnya menggunakan bahan wortel, labu siam, kacang panjang, buncis, kecipir, daun singkong, bayam, kangkung, paria (pare), dan kol. Ditinjau dari perolehan gizinya, lalapan mentah mengandung unsur gizi lebih banyak dibandingkan dengan lalapan matang. Namun, ditinjau dari segi keamanannya, lalapan mentah lebih berisiko dibandingkan dengan lalapan matang.
Faktor-faktor yang perlu dicurigai dalam mengonsumsi lalapan mentah adalah:
1. Residu pestisida. Budidaya sayuran tidak terlepas dari masalah hama dan penyakit tanaman. Untuk menjaga serangan hama, petani menggunakan aneka merek pestisida. Pemanenan sayuran tidak boleh dilakukan ketika sayuran habis disemprot pestisida karena residu pestisida masih tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah penyemprotan, terutama saat kemarau. Menurut beberapa penelitian, masa tunggu antara waktu terakhir pemakaian pestisida dengan waktu panen 1-5 minggu. Masa tunggu tersebut tergantung dari jenis pestisida yang digunakan. Masa tunggu pada pestisida yang bersifat sistemik (terserap ke dalam bahan) lebih lama daripada pestisida nonsistemik (hanya menempel di permukaan). Pestisida yang sukar larut dalam air memiliki masa tunggu lebih lama dibandingkan dengan pestisida yang mudah larut dalam air.
2. Pencucian yang tidak sempurna. Berbagai penelitian menunjukkan adanya beberapa zat kimia dalam pestisida yang tidak hilang akibat pencucian, apalagi kalau pencucian tidak dilakukan dengan teknik yang benar.
3. Kualitas air pencuci. Air yang bersih adalah air yang tidak berwarna, berbau dan berasa, serta bebas dari mikroba patogen. Sumber air yang tidak bersih sering tercemar oleh berbagai kontaminan, terutama bakteri penyebab penyakit infeksi, seperti penyakit tifus oleh bakteri Salmonella typhi, disentri oleh Shigella dysentriae, kolera oleh Vibrio cholerae, dan tuberkulosis oleh Mycobacterium. Untuk lebih amannya, cuci lalapan dengan air matang.
4. Kontaminasi bakteri berbahaya. Untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tempat tumbuh sayuran, petani sering menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan kotoran manusia). Kebiasaan petani membuang hajat di tanah, ikut memperparah kemungkinan kontaminasi bakteri berbahaya ke sayuran. Terutama sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau yang ketinggiannya dekat dengan tanah. Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah Eschericia coli yang dapat menimbulkan diare, Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan gangguan perut, dengan gejala berak-berak, sakit kepala, muntah-muntah, dan demam yang berlangsung selama 1-7 hari.
5. Senyawa racun alami. Beberapa jenis bahan pangan, mengandung senyawa beracun alami, misalnya saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus; goitrogen pada kol dan lobak; asam sianida pada daun singkong, solanin pada kentang, dan lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.
Tidak perlu khawatir
2. Pencucian yang tidak sempurna. Berbagai penelitian menunjukkan adanya beberapa zat kimia dalam pestisida yang tidak hilang akibat pencucian, apalagi kalau pencucian tidak dilakukan dengan teknik yang benar.
3. Kualitas air pencuci. Air yang bersih adalah air yang tidak berwarna, berbau dan berasa, serta bebas dari mikroba patogen. Sumber air yang tidak bersih sering tercemar oleh berbagai kontaminan, terutama bakteri penyebab penyakit infeksi, seperti penyakit tifus oleh bakteri Salmonella typhi, disentri oleh Shigella dysentriae, kolera oleh Vibrio cholerae, dan tuberkulosis oleh Mycobacterium. Untuk lebih amannya, cuci lalapan dengan air matang.
4. Kontaminasi bakteri berbahaya. Untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tempat tumbuh sayuran, petani sering menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan kotoran manusia). Kebiasaan petani membuang hajat di tanah, ikut memperparah kemungkinan kontaminasi bakteri berbahaya ke sayuran. Terutama sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau yang ketinggiannya dekat dengan tanah. Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah Eschericia coli yang dapat menimbulkan diare, Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan gangguan perut, dengan gejala berak-berak, sakit kepala, muntah-muntah, dan demam yang berlangsung selama 1-7 hari.
5. Senyawa racun alami. Beberapa jenis bahan pangan, mengandung senyawa beracun alami, misalnya saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus; goitrogen pada kol dan lobak; asam sianida pada daun singkong, solanin pada kentang, dan lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.
Tidak perlu khawatir
Untuk membuat lalapan matang, sayuran harus dimasak lebih dulu. Pemasakan sayuran untuk lalapan harus dilakukan sedemikian rupa agar teksturnya tidak hancur. Pemasakan sebaiknya dilakukan dengan teknik blansir, yaitu pelunakan bahan dengan cara pencelupan beberapa saat (sekitar 5 menit) pada suhu air mendidih, yang kemudian segera disiram dengan air dingin (matang) agar pemanasan tidak berlanjut. Cara ini sangat baik untuk pemasakan sawi, kubis, bayam, kacang panjang, wortel, pare, dan labu siam.
Oleh karena waktu blansir sangat ditentukan oleh tekstur bahan segarnya. Blansir sebaiknya dilakukan untuk masing-masing sayuran, tidak dicampur satu sama lain. Sayuran sebaiknya diblansir dalam keadaan utuh dan pemotongan dilakukan setelah proses blansir selesai.
Berdasarkan uraian di atas, mengonsumsi lalapan matang jelas lebih aman dibandingkan dengan lalapan mentah. Meskipun demikian, kita tidak perlu terlalu khawatir bila akan mengonsumsi lalapan mentah, sepanjang bahan tersebut dipersiapkan dengan cara yang higienis dan bebas kontaminan berbahaya. Sejauh ini belum pernah dilaporkan adanya kasus orang keracunan atau kematian akibat mengonsumsi lalapan mentah.
Untuk lebih memastikan keamanannya, sedapat mungkin kita memelihara sendiri di halaman rumah atau di dalam pot, tanaman yang dapat digunakan sebagai lalapan. Dengan demikian kita tahu persis bahwa bahan tersebut bebas dari pestisida dan kontaminasi bakteri berbahaya dari tinja manusia.
DR.Ir. Made Astawan
Dosen di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi-IPB
Oleh karena waktu blansir sangat ditentukan oleh tekstur bahan segarnya. Blansir sebaiknya dilakukan untuk masing-masing sayuran, tidak dicampur satu sama lain. Sayuran sebaiknya diblansir dalam keadaan utuh dan pemotongan dilakukan setelah proses blansir selesai.
Berdasarkan uraian di atas, mengonsumsi lalapan matang jelas lebih aman dibandingkan dengan lalapan mentah. Meskipun demikian, kita tidak perlu terlalu khawatir bila akan mengonsumsi lalapan mentah, sepanjang bahan tersebut dipersiapkan dengan cara yang higienis dan bebas kontaminan berbahaya. Sejauh ini belum pernah dilaporkan adanya kasus orang keracunan atau kematian akibat mengonsumsi lalapan mentah.
Untuk lebih memastikan keamanannya, sedapat mungkin kita memelihara sendiri di halaman rumah atau di dalam pot, tanaman yang dapat digunakan sebagai lalapan. Dengan demikian kita tahu persis bahwa bahan tersebut bebas dari pestisida dan kontaminasi bakteri berbahaya dari tinja manusia.
DR.Ir. Made Astawan
Dosen di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi-IPB
Akur, sob! Cari aman aja, deh! Yg dimasak lebih gampang dicerna juga... ;-)
BalasHapusbelakangan ini udah jarang bgt makan lalapan mentah, lebih sering daundaunan yang udah direbus :)
BalasHapusKalo saya lebih suka dimasak dulu..
BalasHapusterimakasih sudah membagi ilmunya :)
BalasHapustapi ane kurang suka sayur :D
kalau saya sich..pokoknya yang namanya lalapan, matang atau mentah..sama sajalah...sikat terus :)
BalasHapusBlum prnah coba lalapan...gan
BalasHapus#blogger sebvelah
semua tergantung selera ya sob, ada jenis sayur yang memang enak kalau dimasak dan ada yang enak kalo mentah, yang penting tetap menjaga ke-higienisnya...
BalasHapustrims sob:}
maunya sih begitu.. tanam sendiri :)
BalasHapusbtw ada iklan sabun cuci yang bisa untuk mencuci sayuran dan buah, tapi ngga yakin juga untuk menggunakannya, masak setengah matang aja x yak
hmm, kl ane tergantung mood sob, kadang mentah kadang mateng, jadi se pengennya aja sih, kebetulan jg kurang suka daging2an, :D
BalasHapuswaha, gue mayan suka lalapan yang mentah-mentah gitu .. enyak :D
BalasHapuswalau harus bersih ya ..
bermanfaat sekali sob....
BalasHapusbagi saya mentah ataupun matang sama....yg penting ttp bisa makan sayuran :)"
Kalau saya mending sayuran yang dimasak karena kuman2 pada mati jika dipanaskan :D
BalasHapusthanks infonya sob
Kunjungan malam mas, wow tipsnya menarik mas
BalasHapusbagaimanapun kita harus benar- benar hati- hati dalam mengolah sayuran atau buah agar zat gizi yang bermanfaat tidak hilang
sayuran lebih baik yang di rebus..
BalasHapusAne g suka lalapn, yg dmasak aja dah
BalasHapusMantap infonya (y) ...
BalasHapusagk tkut mkn lalapan,,,,,
BalasHapusheheee...
MAMPIR yah ke blog qu...
^^
. . kalo lalapan gitu, yg palink aq suka cuma mentimun aja. abisnya seger banget kalo pas makan itu. sayur dimasak pun juga. pokoknya langsung santap aja lah, kalo perut udah mulae keroncongan. he..86x . .
BalasHapusBagusan dimasak aja
BalasHapus@eksakiya bro... :)
BalasHapus@Tiesaiya saya juga *smile
BalasHapus@Fitriantoiya.. :)
BalasHapus@Febriansyah Haq (Just Copy and Leave It!!!)awas kekurangan Vit. A :D
BalasHapus@BlogS of Hariyantoyg penting kenyang heheh..
BalasHapus@alam's the greatorg mana sh..?lalapan itu kan salah satu makanan khasx indonesia :D
BalasHapus@Muro'i El-Barezybenar banget.., sam2.... :D
BalasHapus@NFiyaemank agak terdengar aneh klo ada sabun tuk sayur :).., sayuran yg sehat adalah yg gk terlalu matang saat masak jd yg sehat i2 setengah matang... :)
BalasHapus@Stupid monkeyiya sob sy juga ,.. :D
BalasHapus@EYSurbaktiharus hati2.. :)
BalasHapus@cii yuniatyiya sy juga yg menting higenisx terjaga :)
BalasHapus@Rama Arif Maulanaiya benar banget.. )D
BalasHapus@rizki_risiya benar banget.. :)
BalasHapus@Dedy Irawan Aziya bro.. :)
BalasHapus@Hznditergantung selera sob. :)
BalasHapus@Echie:-Dterima kasih :)
BalasHapus@i luv ubelom terbiasa kalii.., padahal enak lho :D
BalasHapus@♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥emank org sering lupa klo dah kelaparan hehhe...
BalasHapussaya suka lalap juga sih..
BalasHapusAne lebih seneng yang udah dimasak sob, selain lebih aman dari kontaminasi bakteri, juga lebih wueeenak lho, walaupun gizinya juga agak berkurang. :D
BalasHapusya dimasak lah.. paling gak kata chef Annur hahahai #lempar sandal ngaku2 chef. biar bakterinya atau kumannya mati yah inimal 2 menitan.
BalasHapusSama kayak telur yg dicampur susu atau jamu. sbnarnya kan menurut chef annur gak baik..
krna lebih baik di rebus tapi jgan ampe kental lalu diaduk ih... coba dlu deh pasti rasanya tetep amiis..
lHo kok ngomongin telur? #kabuuur....
@arriyadh prayugoiya benar juga.... :)
BalasHapus@cik awisy malah dua2x sob.. :)
BalasHapus@Program C Mencari Nilai Rata-Rataiyaa.. :)
BalasHapus@Annur EL- Kareemiya sy ngaku kamu emank chef.., bhkn sharusx semua wanita adalah chef heheh...
BalasHapussy gk pernah minum jamu pake telur, mgk geli kali ya.... :)
sebenarnya dua2nya punya kekurangan dan kelebihan ehmm jadi begini:
BalasHapussayur yg dimasak mgkin dari segi higienis terjamin,tapi kadar serat dan vitamin sudah luntur karena efek rebusan
sayur lalapan bergizi dan berserat tinggi,tapiiiii ada tapinya,hehe,sekarang ni mana ada tanaman tanpa pestisida ??kalopun ada jarang sekali,nah makanya gak higienis,meski udah dicuci berkali2 kita gak bisa jamin tuh pestisida bakal ilang,belum lagi telur2 larva hama yg ada didalam tanaman :D
Kalo saya mana aja masuk mau di masak maupun dimakan langsung
BalasHapusItu jg trgntung lalapannya apa dulu
hha
@randy yang penting sharebenar banget sob.. :)
BalasHapus@benniantoniyg penting kenyang ya sob..? hehehe...
BalasHapuskalau matang katanya ud berkurang gizinya, klo mentah ada bakterinya. mending setengah matang aja kali ya, si peneliti tersebut ga meyebutkan si. hahah.
BalasHapusbelum ada laporan tentang yang keracunan lalapan mentah ya gan? mungkin si agan pengen nyobain gimana keracunan yang belum matang, heheh.
BalasHapusPada awalnya saya kurang suka dengan sayuran mentah ataupun dimasak, tapi sekarang mencoba mengkonsumsi sayuran
BalasHapus. . hu um. bener banget. apa pun yg ada didepannya. langsung santap aja dech. he..86x. sampe lupa diri. wha. . ha. . ha. . ha. . ha. . ha. .
BalasHapus@Peduli AlamKuhehehe.., mgkn sang penelitix kelupaan :)
BalasHapus@cerita anak kostheheh emankx gw ni kambing :)
BalasHapusHhhmmm... Ane baru tau tuh, thanks infonya sob, ane lebih suka lalapan matang sob...
BalasHapus@Citro Mduroklo sy mas dr dlu suka lalapan :)
BalasHapus@♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥pantas tembem heehe 111x...
BalasHapus@Fahri Samudrasama2.., iya sy jug suka banget ma lalapan.... :)
BalasHapusCara biar suka sama sayur gimana yak?? masalahnya itu nih -___-
BalasHapusWah… bagus blognya..
BalasHapusIsinya juga keren, cocok sebagai sarana menambah ilmu,,,
Teruslah berkarya kawan…….. salam kenal